Sekarang Investasi Bisa Mulai dari 100 ribu Aja Lho!
Investasi identik dengan modal besar. Rasanya investasi terdengar mustahil bagi para pekerja di entry level atau pemula. Namun, anggapan itu salah besar lho! Zaman sekarang memulai investasi 100 ribu bukan hal yang nggak mungkin dilakukan.
Iya, kamu nggak salah baca. Dengan uang 100 ribu saja kamu sudah bisa berinvestasi. Menahan diri untuk tidak nongkrong di kafe atau mall satu kali aja, kamu bisa investasi rutin per bulan.
Bagaimana dengan anggapan investasi itu riba? Sekarang sudah banyak kok instrumen investasi syariah online yang berlandaskan prinsip ekonomi syariah. Layanan investasi syariah tersebut juga tersedia melalui berbagai platform online, sehingga kamu bisa mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja.
Lalu, investasi apa sih yang bisa kamu lakukan dengan modal 100 ribu saja?
Reksadana Syariah
Sama seperti reksadana umum, kamu menanamkan sejumlah dana dan dikelola oleh manajer investasi (MI). Hanya saja, ketentuan yang berlaku dalam proses itu semuanya berlandaskan prinsip syariah.
Kelebihan berinvestasi dengan reksadana syariah (qazwa.id/blog/reksadana) adalah modal 100 ribu aja kamu sudah bisa mulai berinvestasi. Risiko investasi pun tergolong minimal karena ada MI yang berperan mengelola dana tersebut.
Berhubung kamu memakai reksadana syariah, otomatis MI akan mengarahkan modalmu ke perusahaan yang memenuhi ketentuan syariah. Kamu tetap dalam koridor berinvestasi yang aman kan?
Emas Online
Investasi satu ini pasti nggak asing. Sudah sejak lama emas jadi media investasi favorit. Selain karena harganya cenderung stabil, emas juga tergolong investasi likuid dan minim risiko.
Untuk kalangan milenial seperti kamu, investasi emas lewat platform online juga patut dicoba. Kamu bisa pilih investasi emas online dari lembaga pembiayaan resmi seperti Pegadaian Digital atau melalui beberapa marketplace populer. Modal 100 ribu pun sudah cukup untuk membuka Tabungan Emas atau layanan sejenisnya.
Namun, apakah investasi emas online tidak mengandung riba? Membeli emas tidak tunai disebut riba jika emas dianggap sebagai mata uang. Di Indonesia, emas bukanlah mata uang, tetapi berupa komoditas. Maka, berinvestasi emas secara online tetap bisa kamu lakukan.
P2P Lending Syariah
Fintech P2P lending syariah lagi naik daun lho! Cukup dengan investasi 100 ribu saja, kamu bisa mendaftarkan diri sebagai pemberi pinjaman. Bedanya, P2P lending syariah menerapkan prinsip pembiayaan dalam bentuk jual beli (murahabah) dana akad kerjasama bisnis (mudharabah).
Kamu bisa menanamkan sebagian dana pribadi ke platform P2P lending syariah seperti Qazwa. Nantinya, pengelola akan menyalurkan dana tersebut sebagai pembiayaan UMKM tertentu sesuai pengajuannya.
Aman nggak berinvestasi (qazwa.id/blog/investasi-syariah-online) di sini? Pasti aman dan bebas riba, karena sudah berlandaskan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Apalagi, syarat berinvestasi juga mudah dan modal awal relatif kecil.
Berbekal dukungan teknologi terkini, kamu bisa memantau perkembangan investasi di P2P lending syariah melalui aplikasi smartphone atau mengakses platform pengelola investasi. Praktis kan?
Itulah tiga jenis investasi 100 ribu yang bisa kamu pilih. Sekarang cari mana yang paling cocok dengan gayamu. Jadi, modal terbatas bukan lagi alasan untuk menunda mulai berinvestasi. Setuju?
Bagaimana dengan anggapan investasi itu riba? Sekarang sudah banyak kok instrumen investasi syariah online yang berlandaskan prinsip ekonomi syariah. Layanan investasi syariah tersebut juga tersedia melalui berbagai platform online, sehingga kamu bisa mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja.
Lalu, investasi apa sih yang bisa kamu lakukan dengan modal 100 ribu saja?
Reksadana Syariah
Sama seperti reksadana umum, kamu menanamkan sejumlah dana dan dikelola oleh manajer investasi (MI). Hanya saja, ketentuan yang berlaku dalam proses itu semuanya berlandaskan prinsip syariah.
Kelebihan berinvestasi dengan reksadana syariah (qazwa.id/blog/reksadana) adalah modal 100 ribu aja kamu sudah bisa mulai berinvestasi. Risiko investasi pun tergolong minimal karena ada MI yang berperan mengelola dana tersebut.
Berhubung kamu memakai reksadana syariah, otomatis MI akan mengarahkan modalmu ke perusahaan yang memenuhi ketentuan syariah. Kamu tetap dalam koridor berinvestasi yang aman kan?
Emas Online
Investasi satu ini pasti nggak asing. Sudah sejak lama emas jadi media investasi favorit. Selain karena harganya cenderung stabil, emas juga tergolong investasi likuid dan minim risiko.
Untuk kalangan milenial seperti kamu, investasi emas lewat platform online juga patut dicoba. Kamu bisa pilih investasi emas online dari lembaga pembiayaan resmi seperti Pegadaian Digital atau melalui beberapa marketplace populer. Modal 100 ribu pun sudah cukup untuk membuka Tabungan Emas atau layanan sejenisnya.
Namun, apakah investasi emas online tidak mengandung riba? Membeli emas tidak tunai disebut riba jika emas dianggap sebagai mata uang. Di Indonesia, emas bukanlah mata uang, tetapi berupa komoditas. Maka, berinvestasi emas secara online tetap bisa kamu lakukan.
P2P Lending Syariah
Fintech P2P lending syariah lagi naik daun lho! Cukup dengan investasi 100 ribu saja, kamu bisa mendaftarkan diri sebagai pemberi pinjaman. Bedanya, P2P lending syariah menerapkan prinsip pembiayaan dalam bentuk jual beli (murahabah) dana akad kerjasama bisnis (mudharabah).
Kamu bisa menanamkan sebagian dana pribadi ke platform P2P lending syariah seperti Qazwa. Nantinya, pengelola akan menyalurkan dana tersebut sebagai pembiayaan UMKM tertentu sesuai pengajuannya.
Aman nggak berinvestasi (qazwa.id/blog/investasi-syariah-online) di sini? Pasti aman dan bebas riba, karena sudah berlandaskan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Apalagi, syarat berinvestasi juga mudah dan modal awal relatif kecil.
Berbekal dukungan teknologi terkini, kamu bisa memantau perkembangan investasi di P2P lending syariah melalui aplikasi smartphone atau mengakses platform pengelola investasi. Praktis kan?
Itulah tiga jenis investasi 100 ribu yang bisa kamu pilih. Sekarang cari mana yang paling cocok dengan gayamu. Jadi, modal terbatas bukan lagi alasan untuk menunda mulai berinvestasi. Setuju?