Inilah data statistik hasil Pertanian Indonesia saat ini
Indonesia, memiliki banyak sekali ragam dan kekayaan alam dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang paling mencolok adalah pertaniannya. Dalam sektor pertanian ini sendiri, negara kita telah berhasil mencapai beberapa keberhasilan di dunia. Ini tak lepas dari jasa para petani yang turut serta secara langsung menyukseskan pertanian Indonesia di tingkat International. Dari tahun ke tahun pun, kita bisa memperhatikan pertumbuhan tingkat hasil pertanian hingga saat ini. Dibeberapa daerah mengalami peningkatan. Namun, tak jarang di beberapa daerah yang sektor pertaniannya kurang kini mengalami penurunan secara bertahap. Bagaimana menurut anda?
Pemerintah Indonesia pun tentunya tidak tinggal diam saja. Untuk bisa menilai dan mengendalikan hasil pertanian di Indonesia, mereka mengumpulkan data selama beberapa tahun terakhir. Seperti yang dilakukan baru –baru ini telah tersedia buku statistik pertanian yang mengulas data pertanian yang dibutuhkan. Buku Statistik Pertanian ini kira -kira telah menyediakan berupa data series untuk 5 (lima) tahun terakhir yang dibagi dalam 4 (empat) bab pembahasan mulai dari bagian data sub sistem agribisnis di hulu sampai dengan bagian data sub sistem agribisnis di hilir.
Data dan informasi sub sistem agribisnis di hulu tersebut mencangkup data sumber daya alam (SDA), sumber daya modal juga sarana produksi. Adapun untuk data sub sistem usaha tani sendiri meliputi data produksi dan populasi. Sedangkan untuk sub sistem agribisnis di hilir mencangkup data produk nilai tukar petani, perdagangan domestik bruto, komoditas pertanian, harga serta konsumsi pertanian. Data sub sistem jasa penunjang ini meliputi sumber daya manusia (SDM), hasil teknologi pertanian dan kelembagaan pertanian.
Menurut beberapa survei juga dapat disimpulkan beberapa inti pembahasan. Seperti tahun 2018 silam SUTAS 2018 atau Survei Pertanian Antar Sensus 2018 yang adalah kegiatan survei Pertanian yang dilaksanakan dengan tujuan menjembatani data Sensus Pertanian pada tahun 2013 dan Sensus Pertanian di 2023 dan pertama kali dilakukan oleh BPS. Kesimpulan dari berbagai kegiatan survei tersebut menghasilkan beberapa poin penting tentang keadaan sektor pertanian di Indonesia, yakni :
Tantangan perkembangan pertanian Indonesia
1. Lahan pertanian yang kurang
Sempitnya area lahan untuk pertanian ini mengakibatkan ruang kerja untuk petanimenjadi lebih terbatas, terutama bagi para petani sawah. Selain itu, tingginya jumlah para petani gurem tidak diimbangi dengan luas lahan yang cocok dan sesuai. Justru malah menyebabkan produktivitas menjadi semakin rendah.Hal ini dibuktikan dari masih banyaknya petani yang melakukan cocok tanam secara tradisional. Bahkan pengetahuan para petani terhadap isu atau permasalahan pertanian terbaru disertai pemecahan atau solusi untuk masalah pertanian tersebut cenderung rendah.
2. Iklim dan Cuaca
Salah satu faktor lainnya yang krusial dalam peningkatan usaha pertanian adalah cuaca dan iklim. Sekarang ini persoalan lingkungan yang sering disuarakan adalah perihal mengenai adanya pemanasan global yang akan berdampak pada perubahan iklim. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global sudah bisa dirasakan. Sebagai contohnya adalah bencana alam seperti tornado, banjir bandang, badai, tsunami yang muncul lebih sering di beberapa daerah.
3. Harga Pangan secara global
Era perdagangan secara bebas seperti halnya saat ini telah menunjukkan adanya integrasi di antara pasar domestik dengan pasar dunia. Hal ini terkhusunya tengah membawa konsekuensi pada keterkaitan antara harga komoditas pertanian skala pasar dunia dengan harga skala domestik. Oleh karena itu dinamika biaya komoditas pertanian yang telah terjadi di pasar domestik tidak akan lepas dari berbagai kebijakan perdagangan termasuk kebijakan harga yang sudah diambil pemerintah.
4. Upaya Pemerintah untuk meningkatkan sektor pertanian
Dari berbagai hambatan yang dialami apakah Indonesia bisa maju? Tentu saja bisa, melalui berbagai upaya keras yang dilakukan pemerintah dan masyarakat yang terus membantu. Walaupun Sektor Pertanian di Negara Indonesia sekarang ini masih menjadi ruang untuk para rakyat kecil. Kurang lebih dari 100 juta jiwa atau sekitar hampir separuh dari jumlah rakyat di Indonesia bekerja di bidang sektor pertanian. Untuk itu Kementerian Pertanian akan melakukan berbagai usaha untuk bisa membina pelaku usaha kecil juga menengah agar hal ini nantinya menjadi pondasi yang kuat untuk mendukung ekonomi Indonesia.
Baca Juga :
Indonesia masih harus terus berjuang. Namun, dengan potensi yang ada dan juga upaya di barengi strategi yang terus dibangun oleh pemerintah Indonesia. Di tambah lagi harus ada rasa saling bekerjasama secara kontinyu pada semua bidang aspek yang berhubungan, mulai dari pihak petani hingga pembuat kebijakan itu sendiri. Selain itu, dengan melihat dari prestasi sektor pertanian tahun ini dalam suksesnya swasembada beras, hal ini sudah menunjukkan perkembangan pertanian yang mengalami kemajuan. Upaya untuk memajukan sektor pertanian terus dilaksanakan, tentunya untuk menghadapi berbagai problem yang menghambat. Beberapa cara yang sedang dilakukan adalah :
Itulah penjelasan seputar keadaan pertanian di Indonesia apabila dilihat dari Statistik dari periode ke periode yang masih memerlukan perhatian ekstra. Baik dari pemerintah maupun masyarakat, sangat penting turut ikut handil dalam proses penanganan tersebut. Agar masalah yang terus menghambat sektor pertanian di Indonesia diharapkan dapat diatasi dengan baik. Sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh semua Warga Indonesia, karena kita sama sama berjuang untuk pertanian Indonesia yang maju.
Dari sekarang hingga masa mendatang kita menunggu hasil terbaru atau penyajian data yang memuat kemajuan pertanian di Indonesia. Semoga terus mengalami kemajuan sesuai dengan yang di harapkan. Inilah informasi singkat yang bisa diberikan kepada anda. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Semoga bermanfaat dan turut sukseskan sektor pertanian di Indonesia!
Penulis : situsekonomi.com
Data dan informasi sub sistem agribisnis di hulu tersebut mencangkup data sumber daya alam (SDA), sumber daya modal juga sarana produksi. Adapun untuk data sub sistem usaha tani sendiri meliputi data produksi dan populasi. Sedangkan untuk sub sistem agribisnis di hilir mencangkup data produk nilai tukar petani, perdagangan domestik bruto, komoditas pertanian, harga serta konsumsi pertanian. Data sub sistem jasa penunjang ini meliputi sumber daya manusia (SDM), hasil teknologi pertanian dan kelembagaan pertanian.
Menurut beberapa survei juga dapat disimpulkan beberapa inti pembahasan. Seperti tahun 2018 silam SUTAS 2018 atau Survei Pertanian Antar Sensus 2018 yang adalah kegiatan survei Pertanian yang dilaksanakan dengan tujuan menjembatani data Sensus Pertanian pada tahun 2013 dan Sensus Pertanian di 2023 dan pertama kali dilakukan oleh BPS. Kesimpulan dari berbagai kegiatan survei tersebut menghasilkan beberapa poin penting tentang keadaan sektor pertanian di Indonesia, yakni :
Tantangan perkembangan pertanian Indonesia
1. Lahan pertanian yang kurang
Sempitnya area lahan untuk pertanian ini mengakibatkan ruang kerja untuk petanimenjadi lebih terbatas, terutama bagi para petani sawah. Selain itu, tingginya jumlah para petani gurem tidak diimbangi dengan luas lahan yang cocok dan sesuai. Justru malah menyebabkan produktivitas menjadi semakin rendah.Hal ini dibuktikan dari masih banyaknya petani yang melakukan cocok tanam secara tradisional. Bahkan pengetahuan para petani terhadap isu atau permasalahan pertanian terbaru disertai pemecahan atau solusi untuk masalah pertanian tersebut cenderung rendah.
2. Iklim dan Cuaca
Salah satu faktor lainnya yang krusial dalam peningkatan usaha pertanian adalah cuaca dan iklim. Sekarang ini persoalan lingkungan yang sering disuarakan adalah perihal mengenai adanya pemanasan global yang akan berdampak pada perubahan iklim. Tidak tanggung-tanggung, sejumlah akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global sudah bisa dirasakan. Sebagai contohnya adalah bencana alam seperti tornado, banjir bandang, badai, tsunami yang muncul lebih sering di beberapa daerah.
3. Harga Pangan secara global
Era perdagangan secara bebas seperti halnya saat ini telah menunjukkan adanya integrasi di antara pasar domestik dengan pasar dunia. Hal ini terkhusunya tengah membawa konsekuensi pada keterkaitan antara harga komoditas pertanian skala pasar dunia dengan harga skala domestik. Oleh karena itu dinamika biaya komoditas pertanian yang telah terjadi di pasar domestik tidak akan lepas dari berbagai kebijakan perdagangan termasuk kebijakan harga yang sudah diambil pemerintah.
4. Upaya Pemerintah untuk meningkatkan sektor pertanian
Dari berbagai hambatan yang dialami apakah Indonesia bisa maju? Tentu saja bisa, melalui berbagai upaya keras yang dilakukan pemerintah dan masyarakat yang terus membantu. Walaupun Sektor Pertanian di Negara Indonesia sekarang ini masih menjadi ruang untuk para rakyat kecil. Kurang lebih dari 100 juta jiwa atau sekitar hampir separuh dari jumlah rakyat di Indonesia bekerja di bidang sektor pertanian. Untuk itu Kementerian Pertanian akan melakukan berbagai usaha untuk bisa membina pelaku usaha kecil juga menengah agar hal ini nantinya menjadi pondasi yang kuat untuk mendukung ekonomi Indonesia.
Baca Juga :
Indonesia masih harus terus berjuang. Namun, dengan potensi yang ada dan juga upaya di barengi strategi yang terus dibangun oleh pemerintah Indonesia. Di tambah lagi harus ada rasa saling bekerjasama secara kontinyu pada semua bidang aspek yang berhubungan, mulai dari pihak petani hingga pembuat kebijakan itu sendiri. Selain itu, dengan melihat dari prestasi sektor pertanian tahun ini dalam suksesnya swasembada beras, hal ini sudah menunjukkan perkembangan pertanian yang mengalami kemajuan. Upaya untuk memajukan sektor pertanian terus dilaksanakan, tentunya untuk menghadapi berbagai problem yang menghambat. Beberapa cara yang sedang dilakukan adalah :
- Pada tahun ini pemerintah memiliki fokus dalam hal pembangunan di jaringan irigasi. Hal tersebut dilakukan pastinya bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman padi dengan meningkatkan intensitas pertanaman juga luas area tanam.
- Pemerintah selalu melakukan berbagai inovasi supaya bisa mendukung petani sebagai tokoh atau pelaku utama untuk mendongkrak produktivitas pangan secara nasional, seperti halnya menciptakanmetode budidaya, varietas unggulan, ataupun penanganan hama.
- Inovasi lainnnya adalah upaya melakukan terobosan dengan menjaga area luas tanam bulanan tanaman padi. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya bisa memonitor luas tambah tanam atau LTT padi di seluruh area kawasan di Indonesia setiap harinya.
- Selain memonitor LTT Padi, pemerintah terus berusaha untuk mengidentifikasi adanya permasalahan yang dihadapi para petani di lapangan melalui dibangunnya Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian (BPTP) .
- Pemberlakuan rehabilitasi pertanian yakni dengan cara memperbaiki lahan yang pada awalnya sudah tidak menghasilkan lagi. Kemudian dilakukan beberapa upaya supaya lahan tersebut bisa kembali menjadi lahan yang produktif. Salah satu upaya nya adalah dengan mengganti tanaman yang sudah tidak lagi produktif dengan jenis tanaman yang memiliki produktivitas.
Itulah penjelasan seputar keadaan pertanian di Indonesia apabila dilihat dari Statistik dari periode ke periode yang masih memerlukan perhatian ekstra. Baik dari pemerintah maupun masyarakat, sangat penting turut ikut handil dalam proses penanganan tersebut. Agar masalah yang terus menghambat sektor pertanian di Indonesia diharapkan dapat diatasi dengan baik. Sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh semua Warga Indonesia, karena kita sama sama berjuang untuk pertanian Indonesia yang maju.
Dari sekarang hingga masa mendatang kita menunggu hasil terbaru atau penyajian data yang memuat kemajuan pertanian di Indonesia. Semoga terus mengalami kemajuan sesuai dengan yang di harapkan. Inilah informasi singkat yang bisa diberikan kepada anda. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Semoga bermanfaat dan turut sukseskan sektor pertanian di Indonesia!
Penulis : situsekonomi.com