Inilah Dalang dibalik BOM Kampung Melayu dan Identitas para Korban
Kabar duka kembali lagi menimpa Rakyat Indonesia yang tidak bersalah. Di awal bulan Puasa hari ini harus di iringi dengan suara keras BOM di kampung melayu yang mengenai 15 korban. Pelaku tewas sebanyak 2 orang berjenis kelamin laki-laki. BOM yang terjadi adalah BOM Panci yang di bawa pelaku mengakibatkan tiga anggota Polri gugur. Jadi yang tewas sebanyak 5 orang termasuk pelaku sedangkan lima anggota polri lainnya luka luka dan lima orang masyarakat luka-luka.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, jenazah dengan potongan tubuh yang tercerai-berai berasal dari dua pelaku yang berjenis kelamin laki-laki.
Meski demikian, Setyo belum dapat memastikan identitas dua pelaku yang melakukan bom bunuh diri tersebut. Hanya saja pelaku ditemukan di dua lokasi antara halte Transjakarta dan toilet.
Sementara itu, menurut Setyo, polisi yang tewas adalah anggotanya yang tengah bertugas dalam mengamankan pawai salah satu kelompok organisasi kemasyarakatan. "Rekan-rekan polisi bertugas untuk mengamankan pawai," kata Setyo.
Hanya saja, lanjut Setyo, sebelum pawai melewati Terminal Kampung Melayu, pelaku sudah meledakan bom. Hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan apakah bom itu menargetkan anggota polisi atau tidak. "Itu hasil analisa lebih lanjut," ucapnya. cnnindonesia.com
Berikut Identitas para Korban BOM Kampung Melayu
Dalam wawancara dengan CNN Indonesia Breaking News, Martinus menjelaskan dugaan polisi berawal dari pola serangan yang hampir sama dengan beberapa peristiwa lain di dunia.
Martinus secara spesifik menyebut serangan di Filipina dan Inggris yang "juga dari kelompok mereka."
Diwawancara terpisah sebelumnya, pemerhati terorisme sekaligus pemilik situs Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, juga mengatakan ciri-ciri serangan di Kampung Melayu menunjukkan aksi itu dilakukan oleh kelompok teror ISIS yang sedang melancarkan operasi global.
"Ini worldwide war (perang global). Pemanasannya kemarin di Manchester, sekarang di sini, untuk menyambut Bulan Ramadan," kata Jibriel saat berbincang dengan CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, tak lama setelah kejadian.
Dia mengakui, analisis ini memang dibuat dalam waktu yang singkat. Namun, serangan yang tampak serampangan bisa membuatnya yakin pelaku berada di bawah pengaruh ISIS.
Alasannya, Al-Qaidah sudah tidak lagi melakukan serangan-serangan bom bunuh diri.
"Di Kampung Melayu tadi, tidak ada kelompok lain yang melakukan bom bunuh diri serampangan seperti itu selain ISIS," ujarnya.
Meski demikian, Setyo belum dapat memastikan identitas dua pelaku yang melakukan bom bunuh diri tersebut. Hanya saja pelaku ditemukan di dua lokasi antara halte Transjakarta dan toilet.
Sementara itu, menurut Setyo, polisi yang tewas adalah anggotanya yang tengah bertugas dalam mengamankan pawai salah satu kelompok organisasi kemasyarakatan. "Rekan-rekan polisi bertugas untuk mengamankan pawai," kata Setyo.
Hanya saja, lanjut Setyo, sebelum pawai melewati Terminal Kampung Melayu, pelaku sudah meledakan bom. Hingga kini, pihaknya belum dapat memastikan apakah bom itu menargetkan anggota polisi atau tidak. "Itu hasil analisa lebih lanjut," ucapnya. cnnindonesia.com
Berikut Identitas para Korban BOM Kampung Melayu
- Bripda Topan Al Agung (anggota peleton 4 Polda Metro Jaya): Meninggal dunia
- Bripda Feri (anggota unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya)
- Bripda Yogi (anggotga unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya)
- Agung 17 tahun, supir swasta ( luka pada kaki tangan badan)
- Jihan, mahasiswi 19 tahun ( luka pada tangan kiri melepuh)
Seperti dikutip dari CNNINDONESIA bahwa pelaku bom kampung melayu di duga Jaringan ISIS, berikut adalah berita selengkapnya.
Martinus secara spesifik menyebut serangan di Filipina dan Inggris yang "juga dari kelompok mereka."
Diwawancara terpisah sebelumnya, pemerhati terorisme sekaligus pemilik situs Arrahmah.com, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, juga mengatakan ciri-ciri serangan di Kampung Melayu menunjukkan aksi itu dilakukan oleh kelompok teror ISIS yang sedang melancarkan operasi global.
"Ini worldwide war (perang global). Pemanasannya kemarin di Manchester, sekarang di sini, untuk menyambut Bulan Ramadan," kata Jibriel saat berbincang dengan CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, tak lama setelah kejadian.
Dia mengakui, analisis ini memang dibuat dalam waktu yang singkat. Namun, serangan yang tampak serampangan bisa membuatnya yakin pelaku berada di bawah pengaruh ISIS.
Alasannya, Al-Qaidah sudah tidak lagi melakukan serangan-serangan bom bunuh diri.
"Di Kampung Melayu tadi, tidak ada kelompok lain yang melakukan bom bunuh diri serampangan seperti itu selain ISIS," ujarnya.