Inilah cara mengukur ketajaman daya penglihatan Mata | Ferdinand Monoyer
Ferdinand Monoyer adalah seorang pencipta alat untuk mengukur daya penglihatan Mata yang lahir di Prancis pada tanggal 09 Mei 1836. Pada hari ini adalah ulang tahun Ferdinand dimana sahabat bisa lihat pada beranda google. Google memasang google doodle berupa sepasang mata yang menggantikan dua huruf ’o’ dalam kata ”Google”. Jika Anda klik google doodle tersebut, di bagain kanannya akan muncul animasi bagan berisi beberapa baris huruf berbagai ukuran yang digunakan untuk mengukur ketajaman daya penglihatan mata Anda.
Coba sahabat perhatikan dari bagan Monoyer yang di buat ada huruf ZU di bawah dan sahabat baca huruf ke 2 ke atas sebelah kanan bertuliskan Ferdinand dan sebelah kiri bertuliskan Monoyer. Bagan tersebut membuat Tulisan mulai bawah dengan Huruf berukuran besar dan semakin ke atas huruf tersebut semakin kecil. Bagan tersebut bisa sahabat temukan di Rumah Sakit, Puskesmas atau Apotik.
Semakin banyak dan semakin kecil huruf yang bisa diidentifikasinya, artinya semakin baik penglihatannya. Sebaliknya, semakin sedikit dan semakin besar huruf yang bisa dibaca, semakin buruk daya penglihatannya.
Ferdinand Monoyer juga mengubah tipografi atau jenis huruf yang menurutnya kurang cocok untuk menguji ketajaman mata. Jika Anda ingin menilai ketajaman mata seseroang menggunakan bagan Monoyer, dia harus sanggup mengidentifikasi sebanyak mungkin huruf yang ada di bagan itu.
Uniknya, tidak semua orang di dunia bisa melihat google doodle Ferdinand Monoyer ini. Peramban Google hanya membagikannya di sejumlah negara seperti Kanada, Meksiko, Indonesia, Peru, Australia, Selandia Baru, Argentina, Cile, India, Inggris, Swedia, Polandia, Yunani, dan tentu saja Prancis sebagai negara asalnya.
Bagan untuk mengukur Ketajaman daya Penglihatan Mata oleh Ferdinand Monoyer
Coba sahabat perhatikan dari bagan Monoyer yang di buat ada huruf ZU di bawah dan sahabat baca huruf ke 2 ke atas sebelah kanan bertuliskan Ferdinand dan sebelah kiri bertuliskan Monoyer. Bagan tersebut membuat Tulisan mulai bawah dengan Huruf berukuran besar dan semakin ke atas huruf tersebut semakin kecil. Bagan tersebut bisa sahabat temukan di Rumah Sakit, Puskesmas atau Apotik.
Semakin banyak dan semakin kecil huruf yang bisa diidentifikasinya, artinya semakin baik penglihatannya. Sebaliknya, semakin sedikit dan semakin besar huruf yang bisa dibaca, semakin buruk daya penglihatannya.
Ferdinand Monoyer juga mengubah tipografi atau jenis huruf yang menurutnya kurang cocok untuk menguji ketajaman mata. Jika Anda ingin menilai ketajaman mata seseroang menggunakan bagan Monoyer, dia harus sanggup mengidentifikasi sebanyak mungkin huruf yang ada di bagan itu.
Uniknya, tidak semua orang di dunia bisa melihat google doodle Ferdinand Monoyer ini. Peramban Google hanya membagikannya di sejumlah negara seperti Kanada, Meksiko, Indonesia, Peru, Australia, Selandia Baru, Argentina, Cile, India, Inggris, Swedia, Polandia, Yunani, dan tentu saja Prancis sebagai negara asalnya.
Bagan untuk mengukur Ketajaman daya Penglihatan Mata oleh Ferdinand Monoyer
Silahkan sahabat coba ketajaman penglihatan sahabat dengan jarak tertentu. Jika pada saat dilakukan MCU (Medical Check Up) sudah pasti tes seperti ini ada. Jarak yang ditentukan cukup jauh, sekitar 7 sampai dengan 10 Meter. Bagan ini di desain khusus seperti Neon BOX atau pada saat dilakukan tes peserta diwajibkan membaca Huruf yang menyala pada saat lampu ke beberapa huruf di nyalakan, mulai dari Huruf yang terbesar sampai dengan Huruf terkecil apakah masih dapat membaca dengan jelas.